Aku mulakan setiap patah perkataan dengan nama Allah yang Esa,tiada dua mahupun setengah.Dan aku berlindung daripada syaitan,musuh yang tidak kelihatan yang berbaiah untuk menyesatkan manusia seluruhnya.
Cinta,cinta,cinta….satu topik yang menarik perhatian dan ramai orang.Mengungkap tentangnya mengundang persoalan.Cinta kepada siapa?cinta yang bagaimana?syarie’ ataupun tidak?bagaimana mencapai cinta yang hakiki?cinta yang baqa’,tidak fana.Persoalan yang bukan selayaknya untuk saya bahaskan,sekadar mencetus rasa berfikir sahabat-sahabat sekalian.

Mari kita perhatikan.Cinta Allah pada hambaNYA cinta yang baqa’,cinta yang kekal abadi.Sempurna,itu gambaran kita semua.Lalu,bagaimana selayaknya cinta itu dibalasi dan dihargai?Itu persoalannya.Cinta Dia pada kita adalah cinta tanpa syarat.Tiada noktah.Cintanya Allah pada kita diberikan kita rupa paras yang cantik,tidak cacat.Cintanya Allah pada kita diberiNYA kita nyawa untuk kita hidup sehingga hari ini.
Dan cintanya Allah pada kita diberikanNYA ibu bapa yang teramat menyayangi kita.CintaNYA begitu agung.Tidak pernah berkurang.
Allah menitipkan secebis dari rasa cintaNYA kepada kita,dan dengan secebis cinta itulah,kita bisa untuk mencintai ibubapa kita,bisa mencintai rakan-rakan kita,binatang peliharaan hatta mendapat nikmat untuk mencintai teman lelaki atau teman wanita kita.Dalam satu hadis,nabi pernah bersabda,”daripada sekalian banyak nikmat yang yang Allah kurniakan pada kita,itu hanyalah satu daripada nikmat-nikmat Allah.Dan 99 nikmat lagi Allah
akan sempurnakan di akhirat kelak”.Menunjukkan betapa cinta Allah itu terlalu besar.Tidak terfikir oleh akal,tidak tergambar oleh minda,tidak terbayang oleh fikiran dan tak terungkap oleh kata-kata.
Sudah tentu selayaknya kita turut membuktikan cinta kita kepadaNYA,kepada tuhan yang penuh dengan rasa cinta pada hambaNYA.Bagaimana cinta itu direalisasikan?Dalam ‘surat cintaNYA’ pada kita melalui surah Al Maidah:54,Allah berfirman dan mencirikan sifat orang-orang yang mencintai Allah dan Dia juga mencintai mereka.
Antara lain mereka adalah orang-orang yang berlemah lembut terhadap mukminin,keras terhadap kafirin,yang berjihad di jalan Allah dan tidak takut kepada celaan manusia.Itu penzahiran cinta kita padaNYA.
Dalam mafhumNYA yang lain,Allah berfirman,”katakanlah wahai Muhammad,jika sekiranya kamu mencintai Allah,maka ikutilah aku.”Nah!satu manifestasi kecintaan kita pada Allah dengan mengikut sunnah orang yang paling dicintaiNYA.Mencintai rasulullah,mencintai orang-orang yang dicintai oleh rasulullah dan membenci orang-orang yang dibenci oleh rasulullah juga manifestasi cinta.
Cinta membawa juga bersama di dalamnya rindu.Rindu untuk mendengar suara orang kecintaan kita,rindu untuk bertemu,rindu untuk bermesra dengannya.Kerinduan yang mendatangkan keresahan.Ibarat pepatah,makan tidak kenyang,mandi tidak basah,tidur tidak lena,sembahyang
tidak khusyuk!Begitu sekali hebatnya.Allah berfirman dalam surah Al Kahfi : 110,”barangsiapa yang merindukan pertemuan dengan Allah di akhirat,dia akan sentiasa melakukan amal kebajikan.”Bayangkan di mahsyar yang sangat dahsyat gambarannya,Allah datang bertemu dengan kita.Tidakkah itu sebesar-besar nikmat?Sudah tentu pertemuan itu menjanjikan rahmatNYA.Untuk kita berkumpul di samping kekasihNYA di Jannatul Firdausi.Janji Allah janji yang pasti.Tidak pernah dimungkiri.
Dan akhirnya,sebagai kesimpulan,keputusan MUMTAZ dalam mencari cinta Allah hanya dapat dicapai dengan mengikut sunnah dan aturan hidup yang dialami oleh orang-orang yang dicintai olehNYA terdahulu.Cinta Allah itu sukar untuk digapai.Namun percayalah,cinta itu tidak
mustahil untuk dikecap.Bagaimana agungnya cinta itu,begitu jugalah besarnya pengorbanan yang perlu kita curahkan untuk mendapatkannya.Yang pasti,bercinta denganNYA tidak pernah merugikan-tak habis kredit handset.Hanya mereka yang melaluinya dapat merasainya.Jadi,
JOM KITA REBUT DAN MUMTAZ DALAM BERCINTA DENGAN ALLAH!